Pekerjaan ramah lingkungan memberikan peluang bagi lulusan sekolah kejuruan

Ilustrasi: Sejumlah siswa mengikuti kelas kuliner di Sekolah Kejuruan Negeri (SMKN) 27 Sawah Besar di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Jakarta (ANTARA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan green jobs dalam model pembangunan ekonomi hijau menghadirkan peluang bagi lulusan sekolah kejuruan di Indonesia.

Peneliti Kebijakan Publik BRIN Renny Savitri menyatakan green jobs memerlukan keterampilan baru untuk mencegah peningkatan emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim.

“Green jobs memerlukan keterampilan dasar berupa analisis data dan informasi, berpikir kreatif, menafsirkan informasi untuk orang lain, dan kemampuan interpersonal,” ujarnya dalam paparan penelitian yang dipantau di Jakarta, Kamis.

“Pelatihan dan pendampingan orang lain dipadukan dengan pengetahuan khusus tentang keberlanjutan dan analisis siklus hidup,” tambahnya.

Savitri menjelaskan bahwa orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan ramah lingkungan harus memiliki keterampilan ramah lingkungan untuk mendukung operasi bisnis yang berkelanjutan dan hemat sumber daya, karena perusahaan fokus pada pengurangan jejak karbon atau emisi gas yang mereka hasilkan.

Melalui penelitian pendidikan vokasi dan pengembangan keterampilan ekonomi biru, ekonomi hijau, dan ekonomi digital pada tahun 2023, BRIN mengkaji beberapa sekolah vokasi di Indonesia yang mempersiapkan siswanya memasuki pekerjaan ramah lingkungan.

Beberapa sekolah tersebut antara lain Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Banjarbaru, SMKN 3 Mataram, SMKN 1 Salam di Magelang, SMKN Pertanian Pacet di Cianjur, dan SMKN Pertanian Terpadu Riau.

Berita terkait: Indonesia dan Jerman mengembangkan lapangan kerja ramah lingkungan di sektor energi terbarukan

Penguatan pendidikan vokasi, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bertujuan untuk merespons momentum bonus demografi. Apalagi peminat SMK sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi bawah hingga menengah.

Savitri mengatakan model ekonomi hijau berperan menggantikan model ekonomi hitam yang menimbulkan sampah melalui konsumsi bahan bakar fosil, batu bara, dan gas alam.

Intervensi pembangunan ekonomi ramah lingkungan berfokus pada tiga aspek yaitu mitigasi perubahan iklim, penghematan energi fosil, dan penciptaan lapangan kerja berdasarkan pekerjaan ramah lingkungan.

“Dengan lahirnya pendekatan ekonomi hijau, pasti akan muncul lapangan kerja baru yaitu green jobs,” kata Savitri.

Menurut peneliti, green jobs memiliki prospek yang cukup cerah, seiring dengan bermunculannya berbagai lapangan pekerjaan baru akibat krisis iklim.

Beberapa pekerjaan ramah lingkungan mencakup pekerjaan di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT), teknisi EBT, dan manajer keberlanjutan.

Ilustrasi: Sejumlah siswa mengikuti kelas kuliner di Sekolah Kejuruan Negeri (SMKN) 27 Sawah Besar di Jakarta, Selasa (27/2/2024).


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *